Pasukan Berani (Mati untuk Siapa)
SELEMBAR wayang kulit Kumbakarna terpampang di belakang meja kerja Presiden Abdurrahman Wahid di Istana. Kepada majalah ini, Abdurrahman menjelaskan bahwa tokoh epik Ramayana ini paling pas untuk menggambarkan warga Nahdlatul Ulama. "Kerjanya berdoa dan tidur terus, tapi kalau negara diganggu, berani maju perang habis-habisan," katanya dalam nada canda.
Canda itu terasa serius sekarang ini. Terutama setelah ribuan orang nahdliyin dik
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini