Belajar Mengincar Titik Lemah
DUA sosok berpakaian biru tua itu berdiri saling berhadapan dengan kaki berjinjit. Kaki kanan di depan, kaki kiri sedikit di belakang. Mereka saling menatap mata lawan yang tersembunyi di balik penutup wajah. Sebatang pedang bambu yang mereka genggam dengan dua tangan diacungkan ke depan, mengarah ke tenggorokan lawan masing-masing. Pertarungan pun dimulai.
Tiba-tiba, sebuah serangan dilancarkan oleh salah satu di antara mereka. Dia mencoba
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini