Pertarungan Berdarah untuk Irene
KAYU-kayu itu sama sekali tidak bersalah. Namun pria itu terus memelototinya. Persis seperti ayah yang memarahi anaknya. Wajahnya keruh dan bibirnya pun, sori, maju-mundur mengusir gundah. Di meja lain, pemandangan serupa terlihat. Ada yang menggaruk-garuk kepala. Mesem-mesem, merasa strateginya mulai mendatangkan hasil. Ada juga yang celingukan melihat sebelahnya.
Semua gara-gara perempuan muda yang berkeliling dari satu meja ke meja lain. Dial
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini