Mengatasi Kegawatan dengan Pemilu Susulan

MOHAMMAD Panjili pusing tujuh keliling. Saban hari ia nongkrong di kantornya menunggu perlengkapan pemilihan umum (pemilu) dari Jakarta. Sepekan menanti, tapi kiriman itu tak kunjung datang. Wakil Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Poso, Sulawesi Tenggara, ini jelas gundah-gulana. Pemilu tinggal menghitung hari, tapi kotak, bilik, dan surat suara belum juga lengkap. Padahal, tanpa perlengkapan itu, pemilu mustahil bisa digelar.
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini