Pengadaan obat untuk pasien HIV/AIDS gagal lantaran harga yang ditawarkan dua perusahaan peserta lelang dianggap kemahalan. Mulai diusut kejaksaan.
Penyandang HIV/AIDS menunjukkan obat antiretroviral (ARV) yang biasa diminum untuk terapi pengobatan di RSUD Kabupaten Tangerang, Banten. ANTARA/Lucky. tempo : 167958617471
SEJAK awal Januari lalu, kebiasaan Mas Hamzah Muslik meminum obat berubah. Obat antiretroviral (ARV) fixed-dosed combination (FDC) dari kombinasi tenofovir, lamivudine, dan efavirenz (TLE) yang biasa dia minum satu butir tiap hari tak ada lagi.
Padahal obat untuk penyandang HIV/AIDS itu biasanya dengan mudah dia peroleh di Rumah Sakit Jiwa Menur, Surabaya. Ia pun tak perlu mengeluarkan uang karena obat tersebut gratis. “Karena stoknya koso
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.