Jemaat Misterius Gereja Santo Yosep
MAKMUR Hasugian hanya bisa menangis mengingat perbuatan anak lelakinya. Didampingi Arista Boru Purba, istrinya, Makmur menyampaikan permohonan maaf atas tindakan anaknya meneror Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, Medan, Ahad dua pekan lalu. ”Kami memohon maaf karena perbuatannya,” kata Makmur, berurai air mata, di Medan, Kamis pekan lalu.
Anak Makmur—sebut saja bernama Irwan—baru 17 tahun. Dia melakukan percobaan bom bunuh diri di gereja
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini