Amplop Para Pengejar Suara
TAMU itu bertandang ke gedung Komisi Pemilihan Umum selepas jam makan siang, Kamis dua pekan lalu. Pria berpantalon perlente itu hendak menemui anggota Komisi, yang berkantor di lantai dua gedung itu. Dia—mengaku sebagai utusan pengurus—meminta partainya diloloskan menjadi peserta pemilihan umum tahun depan.
Sang tamu berbicara panjang-lebar soal kerepotan mengikuti proses verifikasi partai oleh Komisi. Lalu ia menyorongkan selembar cek warn
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini