LAPINDO
Terbenam di Lumpur Janji

SAMBIL sesekali mengelus perutnya yang sedang hamil tujuh bulan, Lusita berteriak sekerasnya. Bersama lima puluh orang lain, ia meninggalkan aula Departemen Pekerjaan Umum, Rabu pekan lalu. Dialog warga korban Lumpur Lapindo dengan pemerintah dan PT Minarak Lapindo Jaya tersendat.
Lusita memutuskan pulang ke Sidoarjo, Jawa Timur, meski belum ada kejelasan nasib ganti ruginya. ”Saya merasa pemerintah tak bisa lagi membantu korban Lapindo,” ka
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini