Anggota Pasukan Pembela Tanah Air
Hidup Setelah 63 Tahun
DUA jam lewat tengah malam, letusan senjata pertama terdengar. Hari itu, 14 Februari 1945, 200-an pemuda anggota pasukan Pembela Tanah Air, paramiliter bentukan pemerintah kolonial Jepang, berhamburan dari barak-barak mereka di pusat Kota Blitar, Jawa Timur, dan serentak menyerang patron mereka yang sedang lengah. Sedikitnya 20 tentara Jepang dilaporkan tewas hari itu.
Perlawanan berdarah itu tidak meluas. Sebelum hari berganti, pasukan Dai Nip
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini