Juru Damai Turun-temurun
PERISTIWA itu terjadi pada 1966. Ketika itu Sulawesi Selatan tengah dirundung kemelut pemilihan gubernur. Calon yang diangkat Presiden Soeharto ditolak barisan tentara dari Angkatan 45. Masyarakat terbelah dan provinsi itu terancam kisruh. Para petinggi Orde Baru di Jakarta kelimpungan.
Di tengah perkubuan itu dicarilah tokoh netral. Dari sejumlah nama yang beredar, menyembul nama Ahmad Lamo, seorang tentara, yang saat itu adalah Komandan Resor
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini