Goyangan Tak Kunjung Reda
SUATU hari pada 1992, Ainur Ro-khimah, gadis Desa Pajanan, Pasuruan, Jawa Timur, itu meng-adu nasib ke Jakarta. Pedangdut desa ini mimpi jadi artis beken. Ber-kali-kali ia melamar rekaman, selalu berakhir gagal.
Sampai pada suatu hari, seorang produser tertarik menawari. Hati Ainur me-na-ri-nari. Sayang, mimpinya segera bu-yar:- sang produser menuntut ”imbalan” adegan kamar. Ainur marah. Pedangdut- ke-lahiran 21 Januari 1979 itu telak me-nol
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini