Mencari Bumi Lain

PARAS Inaq Mahrar, 51 tahun, masih terlihat pucat lesu. Tergolek lemah di tumpukan tikar di atas papan yang berjejer di asrama transito, kantor Dinas Transmigrasi Nusa Tenggara Barat (NTB) di Jalan Pariwisata, Kota Mataram, mata-nya merah kurang tidur. Di tempat ini Inaq Mahrar tinggal bersama 165 anggota Ahmadiyah Lombok yang baru saja terusir dari rumahnya.
Sebelum terdampar di kantor transmigrasi, Mahrar sempat semalam dirawat di Rumah Sakit
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini