Barak Kusam di Kolam Susu
LANGIT belum terang benar ketika Mariano da Costa terjaga dari tidurnya. Dia melipat tikar kusam dari anyaman lontar itu, lalu berjalan ke sudut kamar. Ditiupnya api yang menyala dari sebutir kemiri yang tertancap di sebatang lidi. Itulah pelitanya pada malam hari.
Bocah lima tahun itu menarik napas, menjamba ember plastik di gubuk berlantai tanah itu, membasuh mukanya dengan air berwarna kecokelatan. Dari dapur, aroma bubur jagung yang dimasak
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini