Laut Titipan Lamandapi
Senin, 18 Mei 2009

LAMANDAPI merindukan lautnya yang dulu. Nelayan di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, ini merasa laut yang dia cintai telah berubah. Ilmu kelautan, bekal dari kakek buyut yang pawang laut, tak lagi jitu untuk meramal kedatangan angin barat dan timur. ”Kami sering paceklik, ombak mengamuk,” kata lelaki 60 tahun ini kepada Tempo.
Demianus, nelayan dari Kampung Saubeba, Kabupaten Sorong, Papua, ini juga risau. ”Terumbu karang rusak. Akibatnya,
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini