Hancur Pesisir Karena Tambak
MEMBELI air bersih kini prioritas utama Asdikin, warga Desa Rawajitu, Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Petani ini membeli air sebanyak 5.000 liter seharga Rp 60 ribu. Begitu terus setiap minggu, sejak sepuluh tahun lalu.
Sebenarnya Asdikin punya sumur, namun tak lagi menghasilkan air bersih. Sumur milik 50 tetangganya sama saja. ”Airnya asin tercemar air laut,” kata pemilik dua hektare sawah ini kepada Tempo.
Ia tahu mengapa air tawar me
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini