Sinema Indonesia Baru: Menggeliat setelah Mati Suri
Di antara serbuan film Hollywood, problem dana, dan ancaman sensor, sinema Indonesia menggeliat bangkit. Dua tahun belakangan, beberapa film Indonesia karya sineas "generasi muda" ditayangkan di bioskop—beberapa di antaranya merupakan film "instan" yang dibikin dengan modal semangat dan biaya minim. Matinya sinema negeri ini selama satu dekade membuat sebuah jarak jauh antara karya sineas pendahulunya dan karya sineas baru Indonesia. Benarkah Sinema Indonesia Baru telah lahir? Melalui sebuah diskusi dengan para sineas, Majalah TEMPO mencari jawabnya.
arsip tempo : 171328152532.
MALAM hampir menelan Jakarta. Tetapi api di pucuk Monumen Nasional masih berpendar-pendar mem-bagi sisa-sisa cahayanya. Anak-anak muda itu toh masih belum kehabisan napas meski masih harus menyelesaikan sebuah adegan. Mereka pun bergerombol menyerbu lift kecil yang mengantarkannya ke langit. Sesaat kemudian, semua peralatan sudah digelar. Kamera siap rolling, sang bintang siap beraksi. Indra Yudhistira, sang sutradara, berteriak: action!
Sebe...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini
