maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

SEABAD SUDJOJONO
Pertempuran Penghabisan tanpa Darah

Tahun ini adalah seratus tahun kelahiran Bapak Seni Rupa Modern Indonesia, S. Sudjojono. Menandai rangkaian kegiatan sepanjang tahun, sebuah diskusi diadakan untuk membahas lukisan terbesar Sudjojono berjudul Pertempuran antara Sultan Agung dan J.P. Coen. Lukisan itu terpajang di dinding ruang Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) di kawasan Kota Tua. Lukisan cat minyak di atas kanvas berukuran jumbo 3 x 10 meter itu dulu merupakan pesanan Gubernur Jakarta Ali Sadikin.

Tempo menelusuri kenangan dan cerita dari orang-orang di sekitar Sudjojono bagaimana lukisan itu dibuat, dari gagasan, persiapan, hingga tujuh bulan masa pembuatannya. Yang menarik, meski lukisan pertempuran itu riuh gerak—sabet-menyabet pedang dan keris, asap kobaran api, serdadu-serdadu yang bergelimpangan, dan kuda-kuda meringkik—semua itu oleh Sudjojono dilukis tanpa penggambaran setetes pun darah muncrat.

Sudjojono sedari awal memang tidak bisa dilepaskan dengan perjuangan. Ia banyak melukis tema perang dan kepahlawanan. Termasuk beberapa lukisan potret pahlawan pesanan Presiden Sukarno yang kini disimpan di Istana Negara, yang jarang diketahui orang.

arsip tempo : 171169203766.

. tempo : 171169203766.

Maret 1973. Rose Pandanwangi, 82 tahun, masih teringat betapa bahagia suaminya, Sindudarsono Sudjojono, tahun itu mendapat pesanan membuat lukisan dari Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin. Lukisan itu menggambarkan suasana penyerangan Sultan Agung ke Batavia pada 1628 dan 1629.

Rencananya, lukisan dipajang di dinding Gedung Stadhuis, gedung bekas Balai Kota Belanda (kini Museum Sejarah Jakarta), yang terbakar saat Sultan Agung menyerang Kastil Bat

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 24 Maret 2024

  • 17 Maret 2024

  • 10 Maret 2024

  • 3 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan