Jika Amir Mengkritik Hollywood

JAKARTA, 1954. Sebuah opelet bergerak ke arah Kampung Bojong, Lenteng Agung, sebuah pedusunan di Pasar Minggu. Di dalamnya duduk para seniman anggota Masjarakat Seniman Djakarta Raja, yang membawa mandat dari Balai Kota untuk mengawasi kesenian rakyat. Ada sastrawan Rivai Apin, novelis Pramoedya Ananta Toer, budayawan Joebar Ajoeb, pelukis Basuki Resobowo, dan komposer Amir Pasaribu. Mereka naik opelet lantaran mobil pickup yang dijanjikan Kotapr
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini