maaf email atau password anda salah

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini

Satu Akun, Untuk Semua Akses


Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satu Akun, Untuk Semua Akses

Masukan alamat email Anda, untuk mereset password

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link reset password melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Ubah No. Telepon

Ubah Kata Sandi

Topik Favorit

Hapus Berita

Apakah Anda yakin akan menghapus berita?

Ubah Data Diri

Jenis Kelamin

Melukis Pelangi di Layar Perak

Setelah novel Andrea Hirata meledak, kini sutradara Riri Riza mencoba melukiskan Laskar Pelangi di atas layar perak. Setelah enam kali mondar-mandir ke Belitung untuk mengadakan riset selama setahun dan mencari pemain asli penduduk Belitung, duo Mira Lesmana dan Riri Riza menampilkan kisah 10 anak Belitung dan dua orang guru yang penuh semangat yang inspiratif dan menyentuh. Ikuti liputan Tempo di Belitung dan kesempatan pertama kami menyaksikan film sepanjang 125 menit ini.

Sembilan anggota Laskar Pelangi itu hanya berdiri, tanpa suara, tanpa kata. Ibu Muslimah menahan air mata sekuat tenaga. Mereka semua memandang sosok Lintang yang gosong oleh matahari, sebuah sosok jenius yang ”menyelamatkan” sekolah mereka dalam lomba cerdas cermat melawan sekolah-sekolah besar yang menakutkan itu. Kedua tangan Lintang yang kurus memegang setang sepedanya dan meninggalkan mereka. Tak ampun lagi, Ikal berlari dan berlari mengejar Lintang dengan mata yang basah. Dia tahu, tak ada gunanya mengejar Lintang yang semakin jauh. Tak ada yang bisa menangkis tragedi yang menimpa Lintang.

arsip tempo : 171163842672.

. tempo : 171163842672.

Ini adalah salah satu cuplikan adegan film Laskar Pelangi karya Riri Riza yang paling merobek hati, yang sama sekali tidak melibatkan dialog apa-apa, kecuali sebuah gambar yang sederhana, namun memberi efek ledakan dalam jiwa.

Bagi mereka yang sudah membaca novel karya Andrea Hirata dengan judul yang sama, adegan yang diutarakan dalam beberapa halaman itu cukup diberi satu gambar yang efektif. Sebuah perpisahan antara Lintang dan kawan-kawannya

...

Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.

Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini

PILIHAN TERBAIK

Rp 54.945/Bulan

Aktif langsung 12 bulan, Rp 659.340

  • *Anda hemat -Rp 102.000
  • *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo

Rp 64.380/Bulan

Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja

  • *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit

Lihat Paket Lainnya

Berita Lainnya

Konten Eksklusif Lainnya

  • 24 Maret 2024

  • 17 Maret 2024

  • 10 Maret 2024

  • 3 Maret 2024


Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.

Login Langganan