Jejak Sang Guru di Kasongan
arsip tempo : 170202317063.

Gerimis masih membalut dusun setelah semalaman hujan. Pagi itu, Ngadiyo sudah sibuk. Sambil terus menata keramik, dia berbicara. Gerabah berbentuk kepala Buddha, kuda seukuran ayam, dan guci setinggi anak baru gede ditata di dalam tobong atau tungku pembakar. ”Semua pesanan dari Eropa,” ucapnya.
Sebatang rokok lintingan terselip di sudut bibir ayah tiga anak itu. Kaki kurusnya terbalut celana pendek, dan tubuhnya yang ceking tertutup kaus l
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini