Merindukan Sukarno pada Mega
SUKARNO adalah paradoks. Sejarah hidupnya selalu ditafsirkan dari dua arah. Seorang pejuang yang melawan penjajah tapi dianggap pernah meminta maaf kepada Belanda. Seseorang yang gandrung pada persatuan kaum nasionalis, komunis, dan agama tapi dipandang terjerembap ke kaki komunis. Seseorang yang mendambakan tegaknya demokrasi, toh ia mematikan demokrasi tatkala membubarkan parlemen dan mendeklara
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini