Memburu Kudama, Aktor Berbilang Terorisme
POLISI itu mengorek-ngorek sepetak tanah dengan ketekunan seorang arkeolog. Sambil memegang sebatang tongkat, tubuhnya membungkuk-bungkuk. Pelan-pelan ia mencungkili inci demi inci tanah itu. Lahan kering tandus itu seketika mengepulkan debu. Tapi semuanya tak berlangsung lama: tiba-tiba ia berhenti karena tongkatnya menumbuk sebuah benda padat. "Mungkin ini," katanya.
Di depannya menyembul sebatang paralon tua. Hampir saja ia menggali lagi
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini