-
Pandemi menghantam industri air minum dalam kemasan akibat pembatasan interaksi sosial. .
-
Setelah pandemi, isu mikroplastik dalam air kemasan kini menerpa.
-
Perang Rusia dan Ukraina membayangi tren positif bisnis air kemasan. .
BIASANYA, Iswandono Poerwodinoto membeli air minum dalam kemasan galon Aqua untuk keperluan keluarganya di Duren Sawit, Jakarta Timur. Alasannya sederhana: selalu ada di toko retail. Kadang-kadang-kadang ia membeli Cleo karena kemasannya menarik. Belakangan, ia lebih sering membeli Le Minerale. “Soalnya tak harus bawa galon kosong,” kata laki-laki 77 tahun ini pada Rabu, 27 April lalu. “Rasanya lebih segar dan lebih murah.&
...Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login
Reporter Retno Sulistyowati
Perusahaan Air Minum Air Bersih Mikroplastik Air Kemasan Air Minum dalam Kemasan