-
Polisi masih menelusuri alasan Heryanty memberi sumbangan diduga bodong senilai Rp 2 triliun. .
-
Isi rekening Heryanty dan suaminya hanya berisi uang setara dengan UMR Kota Palembang.
-
PPATK ragu ada warisan Akidi Tio di Singapura. .
KEPALA Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Inspektur Jenderal Eko Indra Heri harap-harap cemas pada Senin pagi, 2 Agustus lalu. Hari itu ia tengah menanti kabar pencairan bilyet giro Heryanty, anak mendiang pengusaha Akidi Tio, yang akan memberi sumbangan Rp 2 triliun untuk menangani pandemi Covid-19.
Pada saat bersamaan, Heryanty berada di kantor Bank Mandiri Jalan Kapten A. Rivai, Palembang. Bersama ia ada Kepala Bidang Keuangan Polda
...Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login
Reporter Linda Trianita
Penipuan Akidi Tio Sumbangan 2 Triliun Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Prank Sumbangan Rp 2 Triliun Akidi Tio