Bukan Musuh, Sakit yang membuatnya takluk
Dengan separuh paru-paru, ia memimpin gerilya. Selama delapan bulan, dengan ditandu, ia keluar-masuk hutan. Memimpin dan memerintahkan pasukan Republik terus bergerak. Dengan nama samaran, Soedirman dibawa kembali ke Yogyakarta untuk diobati. Tak takluk dalam pertempuran, sang Panglima Besar kalah oleh sakit. Pada usia 34 tahun, dia pergi, menghadap Yang Kuasa.
Penghormatan Terakhir di Semaki
Dengan separuh paru-paru, karena yang lain rusak terkena tuberkulosis, Soedirman terus bergerilya. Dirawat di rumah sakit dengan memakai nama samaran.
BERJALAN tertatih-tatih, Letnan Jenderal Soedirman memasuki rumah dinasnya di Jalan Bintaran Wetan, Yogyakarta. Di depan pintu, sang istri, Siti Alfiah, menyambutnya. Soedirman pulang setelah dua pekan meninggalkan istri dan enam anaknya untuk memimpin operasi penump
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini