Darah Muda Buangan Jepang
DUA lelaki tegap memasuki sebuah kelas di Sekolah Rakyat Kepatihan, Cilacap, Jawa Tengah. Pelajaran aljabar di dalam kelas langsung berhenti. Kalender saat itu menunjuk akhir 1943. Bersama wali kelas Sukarno, keduanya berdiri di depan 30-an murid kelas lima. Seorang di antaranya maju mendekati meja paling depan, mengedarkan pandangannya ke segala penjuru kelas, mengucap salam lalu memperkenalkan diri. "Saya Soedirman, dan ini Pak Isdiman."
Seoran
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini