EKSPOR Indonesia akan menghadapi tantangan berat tahun depan. Krisis keuangan di zona euro dan resesi panjang di Amerika Serikat bisa membuat penerimaan ekspor Indonesia menurun. Turunnya nilai ekspor yang berkepanjangan akan merugikan karena bisa membuat risiko defisit neraca pembayaran semakin meningkat. Tapi ekspor tetap punya harapan. Beberapa produk unggulan Indonesia seperti minyak sawit, batu bara, emas, dan logam lainnya, masih bisa eksis di pasar di Asia-Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika, yang relatif tak terkena dampak krisis Eropa dan Amerika. Barang ekspor ke pasar global juga bisa dialihkan ke pasar domestik, yang potensinya sangat besar.
Permintaan minyak sawit dunia masih tinggi. Hanya karet yang mulai menurun.
ABSENNYA para menteri dalam perhelatan tahunan Konferensi Minyak Sawit Indonesia (IPOC) di Nusa Dua, Bali, awal Desember lalu, membuat pengusaha komoditas itu kecewa. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan, dan Menteri Pertanian Suswono diundang. Tapi mereka sama sekali tak hadir.
Da
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.