Akhir Tragis Calon Dokter
MAJALAH dinding di lobi Sekolah Menengah Atas Pangudi Luhur di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, tak sanggup menampung ucapan belasungkawa dan testimoni untuk Raafi Aga Winasya Benjamin. Kalimat-kalimat kenangan dengan pelbagai warna tinta itu berdesakan, berebut mengisi sisa ruang yang masih kosong.
"Selamat jalan, Pan. Jangan lupain gw, semoga lo jadi dokter hebat di sana," demikian bunyi salah satu kalimat yang tertera di sana. Puluhan kalimat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini