Pemburu Harta Alas Samudra
Harta karun itu umumnya ”diwariskan” pelaut Cina, yang melintasi perairan Nusantara yang sibuk. Mereka singgah di Pulau Jawa. Dari Cina, kapal bisa melintasi jalur barat: Vietnam, Thailand, Borneo, India, lalu Jawa. Ada pula jalur pelayaran timur, yakni Filipina, Korea, lalu Jepang.
Berabad-abad, ratusan kapal tenggelam. Sebagian karena menabrak karang, yang lain terkena badai, ada pula yang tenggelam karena kalah perang. Muatan kapal itulah yang kini menjadi ”rezeki” para pemburu harta.
BAK menjaga kitab kuno, Andi Asmara memegang buku tebal mirip ensiklopedia itu berhati-hati. Ditulis dalam aksara Cina, buku sebesar laptop 14 inci itu memakai judul Inggris: The Atlas of Shipwrecks & Treasure. ”Buku ini hanya dimiliki terbatas komunitas harta karun dunia,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Pengangkatan dan Pemanfaatan Benda Berharga Indonesia itu kepada Tempo, Kamis pekan lalu.
Dua lemari tiga meteran penuh buku terpajang di ru
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini