Kisah Atlas dari Amsterdam
Senin, 19 Mei 2008

AJAKAN itu datang dari sahabat jauh di negeri Belanda, awal 1950. Mattheus van Randwijk, Kepala Redaksi dan Direktur Majalah Mingguan Vrij Nederland, meminta Djamaludin Adinegoro datang ke Belanda. Randwijk punya agenda penting. Bersama Cornelis de Koning, koleganya di Vrij Nederland, ia ingin memperbanyak penerbitan buku untuk Indonesia. Salah satunya membuat atlas.
Mereka mencurahkan energi pada usaha penerbitan dan penjualan buku setelah maja
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini