Perjamuan Terakhir di Coffee Bean

DINI hari 7 September, tiga tahun silam. Tiga lelaki berdiri di dekat kotak telepon di samping Coffee Bean, Nexus Lounge, Bandar Udara Changi, Singapura. Dalam semprotan pendingan udara, mereka asyik mengobrol.
Pria pertama bertubuh ceking, berambut ikal. Dialah Munir, aktivis hak asasi manusia yang saat itu berusia 39 tahun. Di sampingnya ada pria berkacamata berbadan tinggi tegap. Di depan mereka ada lelaki berambut lurus sebahu, berkulit puti
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini