Menyabung Nyawa di Jalur Bahaya
MEMILIH jalan hidup sebagai pembela korban kekerasan, Usman Hamid seperti menyabung nyawa sendiri. Suatu malam di bulan Januari 2005, Usman pulang lebih larut karena sibuk menyelidiki kasus Munir, yang tewas dalam penerbangan dari Jakarta ke Amsterdam tiga bulan sebelumnya. Tiba-tiba saja mobil yang ditumpangi Usman dan istrinya dipepet orang di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Dua mobil saling bergesek sepanjang 500 meter. Suami-istri itu nyaris
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini