Zuriati: Akrab Berkutat dengan Pesawat
Suatu siang pada pertengahan 2002, telepon di meja Zuriati berdering. Zuriati, yang sedang bekerja di depan komputer, sigap mengangkat. Tanpa banyak bertanya, Zuriati dan timnya langsung ke Bandara Soekarno-Hatta dan terbang ke Denpasar, Bali. Di sana pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-200 yang diduga mengalami kerusakan struktur sudah menunggunya.
Tugas Zuriati krusial. Dia mesti memastikan—dalam waktu maksimal 20 jam—ada-tidaknya kerusak
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini