Pria Slompretan di Pusaran Politik
SUATU hari pada 1924. Sejumlah pedagang Belanda dari perusahaan Jacobson Borsumij, Semarang, Jawa Tengah, mendatangi rumah Yap Yoe Dhiam, pedagang Hindia Belanda keturunan Tiong-hoa, di Madiun, Jawa Timur, untuk melakukan perundingan dagang. Saat masuk ke rumah, para pedagang itu tak mau membuka topi. Mereka juga duduk dengan mengangkat kaki dan meletakkannya di atas meja.
Yap Yoe Dhiam tak ambil pusing dengan sikap itu lantaran menganggapnya se
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini