DI Sungai Bahau, alam masih bertarak dalam diam, belum dijahanami oleh pembalakan, tambang, atau kebun kelapa sawit. Saat kita beristirahat di tepi sungai, sambil membakar ikan yang baru dikail, rama-rama bertengger ramah di lengan pendatang—tak kenal takut. Angin mengibas, lalu dedaunan di pohon-pohon rindang itu saling berbisik, sebagian gugur ke bumi, bagaikan confetti di pesta ulang tahun.
. tempo : 167964643318
SIANG yang tadinya terik perlahan melindap ketika kami mulai memasuki Berau. Anak sungai selebar 20 meter itu dipayungi pohon-pohon besar hutan Kayan Mentarang. Air mengalir tenang, hampir tanpa riak. Ketika motor tempel perahu dimatikan, kami bahkan bisa mendengar dedaunan bergesek—bagai bisik peri di rimba dongeng.
Ada sejumlah tempat bernama Berau di Kalimantan, tapi yang kami kunjungi bulan lalu adalah sebatang anak sungai di Kabupaten Mal
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.