Pancuran Adrenalin di Jurang Buleleng
Supii Liem menggenggam erat tali pengaman yang melilit pinggang saya. Beberapa sentimeter lagi ujung depan sepatu bot saya menyentuh bibir tebing. Tak ada lagi jalan di depan saya. Di bawah sana ada kolam raksasa yang bergejolak karena bertubi-tubi dihantam air terjun setinggi 14 meter, tepat di sebelah kanan saya. Di sekeliling kami hanya batu padas yang menjulang.
"Lompat, Mas. Jangan terlalu banyak berpikir," kata Supii. Ah... enak saja dia be
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini