Di rumah itu mereka tinggal berdua.
Bertiga dengan waktu. Berempat dengan buku.
Berlima dengan televisi. Bersendiri dengan puisi.
"Suatu hari aku dan ibu pasti tak bisa lagi bersama."
"Tapi kita tak akan pernah berpisah bukan?"
Kita adalah cinta yang berjihad melawan trauma.
Baris-baris kalimat itu berasal dari sepotong puisi berjudul Jendela, tentang hubungan anak dan ibu dari mata sang anak. Ada ungÂkapan polos anak (... "meluncur ke jeram sungai yan
...Silakan berlangganan untuk membaca keseluruhan artikel ini.
Mulai dari
Rp. 58.000*/Bulan
Akses tak terbatas di situs web dan mobile Tempo
Aplikasi Tempo Media di Android dan iPhone
Podcast, video dokumenter dan newsletter
Arsip semua berita Majalah Tempo sejak terbit 1971 dan Koran Tempo sejak edisi perdana 2001
Register di sini untuk mendapatkan 5 artikel premium gratis. Jika sudah berlangganan, silakan login