Sebutan Hiperbolis pada Tokoh
SALAH satu kesalahan kita semasa Orde Baru dan juga Orde Lama adalah kecenderungan memberikan cap "non-human" kepada para pemimpin. Soekarno dikampanyekan sebagai Pemimpin Besar Revolusi yang masih keturunan raja. Di masa Orba, kita dijejali dengan propaganda bahwa Soeharto adalah "Bapak", bahkan ada yang menyamakannya dengan Semar, manusia setengah dewa. Sebutan-sebutan di luar sifat human being sangat tidak demokratis. Apa yang mereka katakan dan m
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini