PEMBUNUHAN WARTAWAN
Pulang Nama di Pantai Nama
HARI sudah menginjak 17 Desember 2010. Pukul 1 dinihari itu, Leksi Kikilay masih duduk di dermaga Pelabuhan Wonreli, Maluku Tenggara Barat. Aktivitas bongkar-muat ratusan drum minyak tanah dan solar dari kapal LCT Cantika 01 ke truk mulai surut. Mata wartawan tabloid Teropong Barat Daya ini mulai berat. Tapi ia bertahan karena Alfret Mirulewan, wartawan tabloid Pelangi Maluku, belum datang.
Alfret berkantor di Ambon, ibu kota Maluku. Ia naik kap
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini