Renegosiasi Kontrak Pertambangan
Dradjad Wibowo
DALAM kunjungan ke berbagai daerah pemilihan di Jakarta, saya sering terenyuh. Sungguh menyakitkan melihat saudara setanah air tinggal di gubuk yang lebih kumuh daripada kandang ayam modern. Saya pun tak kuasa menahan haru melihat seorang nenek yang sudah uzur terbungkuk-bungkuk antre bahan kebutuhan pokok dalam bakti sosial yayasan. Saya teringat pada 1970-an, ketika sebagai kanak-kanak ikut
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini