Akibat Terbuhul Darah
Musim kemarau adalah mimpi buruk bagi Komang Eli Saputra, 18 tahun, pemuda Desa Tunjuk, Tabanan, Bali. Udara panas membuat kulitnya jadi bersisik. Mirip kulit ular. Gatalnya bukan main. Saban kali digaruk, seperti disaksikan Tempo pekan lalu, saban kali pula kulit pemuda ini mengelupas. Berdarah. ”Dia sudah menderita begini sejak bayi,” kata Ketut Suparlan, 49 tahun, ayah Eli Saputra.
Penyakit Eli, anak ketiga Ketut Suparlan, sudah terdeteks
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini