36 tahun Lalu
TEMPO Edisi 6 April 1974
Mungkin karena gaji dengan pangkat tamtama dianggap tidak cukup untuk menutupi biaya hidup sehari-hari, Muchtar Siahaan memilih berhenti jadi polisi. Dia ingin mengadu untung di tempat lain. Pilihannya coba-coba menjadi sopir taksi. Muchtar memiliki teman yang mobilnya dapat digunakan sebagai taksi. Mobilnya lumayan: Mercy 220-S merah cokelat. Sehari menarik, dia membawa pulang Rp 2.000.
Suatu ketika dua p
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini