30 Januari 2006

BELUM reda gonjang-ganjing akibat kenaikan bahan bakar minyak pada Mei dan Oktober 2005 sebesar lebih dari 100 persen, masyarakat kembali dikagetkan oleh rencana kenaikan tarif listrik. Tapi tarif setrum akhirnya tidak naik, setelah dikritik kiri-kanan, depan-belakang.
Rencana kenaikan tarif itu amat menohok. Ketika inflasi belum juga terkendali, tarif listrik diusulkan naik hingga 48 persen dari Rp 1.200 per kilowatt jam (kWh). Alasannya klasik
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini