Arsip
TEMPO, 16 April 2006
GUANGZHOU, ibu kota Provinsi Guangdong, beberapa tahun lalu dikenal sebagai magnet ekonomi. Jutaan buruh tani dari desa berduyun ke wilayah selatan Cina itu mencari kerja. Namun, selama dua tahun terakhir, kawasan itu mulai mengalami krisis pekerja.
Sebagian besar pekerja meninggalkan Guangzhou dan bergerak ke delta Sungai Yangtze di kawasan Shanghai. Migrasi buruh secara massal juga dialami provinsi tetangga Guangdong, yai
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini