Kembalinya Anak-anak Hilang
Helene van Klinken, penulis buku Anak-anak Tim-Tim di Indonesia: Sebuah Cermin Masa Kelam, menemukan banyak motif dalam pemindahan anak-anak Timor Timur ke Indonesia pada 1975-1999. Ada yang karena alasan kemanusiaan, tapi juga ada yang karena berlatar belakang politik dan ideologi. Tak banyak keluarga yang beruntung dapat bertemu kembali dengan anak-anak mereka. Inilah tiga anak yang hilang tapi beruntung dapat pulang kepada keluarga biologisnya setelah puluhan tahun terpisah, bahkan sampai dianggap mati.
Achnesia Felina Manganang
Kursi Kosong yang Selalu Ada
Achnesia Felina Manganang, 43 tahun, anak keempat dari enam bersaudara pasangan Mario Ribeiro dan Victoria Vilena Ribeiro, pada 1977, dalam usia enam tahun, dibawa pergi dari kampungnya, Los Palos, Timor Timur. Ia dibawa Kopral Alex Manganang, tentara Indonesia dari kesatuan Batalion Artileri Medan 12, ke Ngawi, Jawa Timur.
Helene van Klinken, penulis buku Anak-anak Tim-Tim di Indonesia: Sebuah Cermin Masa Kelam, menemukan banyak motif dalam pemindahan anak-anak Timor Timur ke Indonesia pada 1975-1999. Ada yang karena alasan kemanusiaan, tapi juga ada yang karena berlatar belakang politik dan ideologi. Tak banyak keluarga yang beruntung dapat bertemu kembali dengan anak-anak mereka. Inilah tiga anak yang hilang tapi beruntung dapat pulang kepada keluarga biologisnya
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini