Diponegoro dan Obsesi Sardono
Rambut panjang Sardono tergerai. Selubung sorban putih yang dikenakannya ia lepas. Ia seolah-olah menjaga keseimbangan. Meja besar tempatnya berdiri berubah menjadi metafora lambung kapal api. Meja besar itu bergerak, miring ke sana-kemari. "Kapal" oleng. Juluran tali-temali yang centang-perenang muncul darinya dan ditarik oleh penari-penari. Tiba-tiba, dibanding adegan lain, adegan ini terasa kuat.
Meja besar buatan perupa Hardiman Radjab itu awa
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini