Orang Indonesia Di Kamp NAZI
Parlindoengan Loebis (1910-1994) seorang dokter, dan dalam otobiografinya, Orang Indonesia di Kamp Konsentrasi Nazi, ia menolak bercerita tentang orang-orang yang menangis. “Aku harus siap untuk ditawan beberapa tahun. Itu pun kalau aku tidak terbunuh. Untuk dapat survive dalam kamp berlama-lama, aku harus mempunyai hati yang keras dan tanpa rasa, seperti batu,” katanya.
Tempo menuliskannya, menukilkan buku itu untuk Anda. Juga kenang-kenangan dari beberapa orang yang pernah bersentuhan langsung kepadanya.
... Aku dimasukkan ke sebuah sel yang telah dihuni oleh tiga orang. Besar ruangan itu tiga kali tiga meter dan mempunyai dua tempat tidur besi tanpa kasur.... Dalam ruangan itu ada sebuah lubang di mana kami dapat buang air kecil dan besar. Lubang itu ditutup dengan sebilah kayu saja. Siapa yang tidur dekat lubang itu akan mencium bau yang amat busuk....
Parlindoengan Loebis melukiskan hari pertama ia disekap tentara Nazi. Inilah awal dari babak
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini