Kenangan Para Pewarta
APA kamu tahu ibu masih mencintai saya?"
Pertanyaan itu terlontar parau dari mulut Pramoedya Ananta Toer kepada Sindhunata. Mereka bertemu di barak Pram yang sumuk di Pulau Buru. Di luar barak, gulita membungkus dengan sempurna di sepotong malam tahun 1978.
"Kelihatannya begitu," Sindhu menjawab sembari mengangsurkan rokok Gudang Garam dan sejumlah uang titipan Maemunah Thamrin, istri Pram. Sin-dhu terkenang mata Pram yang sendu. "Dia terlihat sa-ngat
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini