Sayang, Tidak Jadi Tertuliskan
Dia tiduran telentang, kakinya yang baru di operasi masih terlalu nyeri untuk digerakkan. Saya dan seorang kawan dari Yogya berdiri di kedua samping tempat tidurnya. Dengan suara pelan, kami berbicara tentang hal yang enteng-enteng. Tiba-tiba, seakan-akan teringat sesuatu, ia berkata dengan suara yang lemah.
”Saya tidak bisa membayangkan saya akan menulis memoar. Mungkin saya menulis antimemoar gaya Malraux. Tetapi, ah, masa, meniru-niru Malra
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini