Namanya Nandito. Umur dua tahun. Tubuhnya kurus, dekil, matanya cekung. Kalau berjalan, langkahnya limbung dan sering terjatuh. Jika didekati, napasnya terdengar berat. Dari balik dadanya yang mungil, lamat-lamat terdengar bak suara seruling. Ngik, ngik, naik-turun. Nandito, si bocah berkulit sawo matang ini, bukan saja tak terurus. Ia memang menderita sakit paru-paru basah.
Namun, bagi Seturah, 37 tahun, ibu kandung Nandito, "sakit" si kecil be
...
Berlangganan untuk lanjutkan membaca.
Kami mengemas berita, dengan cerita.
Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.